Perbedaan Siteplan dan Masterplan dalam Perencanaan dan Pengembangan Properti
Dalam dunia perencanaan dan pengembangan properti, siteplan dan masterplan adalah dua jenis rencana yang digunakan untuk menentukan bagaimana sebuah lokasi atau wilayah akan dikembangkan. Meskipun keduanya sama-sama penting, siteplan dan masterplan memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda.
Siteplan adalah rencana yang menunjukkan bagaimana sebuah lokasi akan digunakan dan dikembangkan. Siteplan biasanya mencakup informasi seperti luas lahan, jenis bangunan yang akan dibangun, lokasi jalan, jalur air, dan fasilitas umum lainnya. Siteplan digunakan oleh pengembang untuk menentukan bagaimana lokasi akan digunakan dan dikembangkan, serta untuk menentukan apa yang dibutuhkan untuk membuat rencana tersebut menjadi kenyataan. Siteplan juga digunakan untuk memperoleh persetujuan dari pemerintah lokal dan badan-badan terkait lainnya sebelum melakukan pembangunan.
Masterplan adalah rencana yang menunjukkan bagaimana sebuah wilayah akan dikembangkan secara keseluruhan. Masterplan biasanya mencakup informasi seperti pembagian wilayah, jenis bangunan yang akan dibangun, lokasi fasilitas umum, dan jalur transportasi. Masterplan digunakan oleh pemerintah atau badan perencanaan untuk menentukan arah pengembangan wilayah secara keseluruhan. Masterplan juga digunakan untuk menentukan bagaimana wilayah akan dikembangkan dalam jangka panjang dan untuk menjamin bahwa pengembangan wilayah tersebut sesuai dengan rencana pemerintah.
Perbedaan utama antara siteplan dan masterplan dapat dilihat dari skala yang digunakan. Siteplan lebih fokus pada perencanaan pengembangan dari sebuah lokasi yang spesifik, misalnya sebuah kompleks perumahan atau gedung kantor. Skala yang digunakan dalam siteplan biasanya berkisar antara 1:50 hingga 1:200. Sedangkan masterplan lebih fokus pada perencanaan pengembangan wilayah secara keseluruhan, misalnya sebuah kota atau kawasan. Skala yang digunakan dalam masterplan biasanya lebih besar daripada siteplan, berkisar antara 1:5,000 hingga 1:50,000.
Selain skala, perbedaan lain antara siteplan dan masterplan dapat dilihat dari jangka waktu yang digunakan dalam perencanaan. Siteplan biasanya digunakan untuk jangka waktu pendek, misalnya untuk perencanaan pengembangan selama 1-5 tahun ke depan. Sedangkan masterplan digunakan untuk jangka waktu panjang, misalnya untuk perencanaan pengembangan selama 10-20 tahun ke depan.
Perbedaan lain yang dapat dilihat dari siteplan dan masterplan adalah tingkat detail yang ditampilkan. Siteplan lebih detail dan spesifik dibandingkan masterplan, misalnya siteplan akan menunjukkan jenis bangunan yang akan dibangun, lokasi jalan, dan fasilitas umum, sementara masterplan lebih menitikberatkan pada arah pengembangan wilayah secara keseluruhan dan pembagian wilayah.
Secara garis besar, siteplan lebih berkaitan dengan perencanaan pengembangan dari sebuah lokasi yang spesifik, skala yang digunakan lebih kecil dan jangka waktu pendek. Sedangkan masterplan lebih berkaitan dengan perencanaan pengembangan wilayah secara keseluruhan, skala yang digunakan lebih besar dan jangka waktu panjang.
Dari Segi luas wilayah dibuat untuk lahan dengan luas kurang atau sampai dengan 50 hektar. Sedangkan masterplan digunakan untuk lahan dengan luas lebih dari 50 hektar berdasarkan izin pemanfaatan ruang dan izin lokasi.
Pertanyaan Pertanyaan Seputar siteplan dan Masterplan
Apa Manfaat Siteplan?
Site plan adalah sebuah peta atau gambar yang menunjukkan informasi spasial dan fisik dari sebuah lokasi atau situs tertentu. Berikut adalah beberapa manfaat dari site plan:
- Perencanaan Desain: Site plan digunakan untuk membantu dalam perencanaan desain seperti pemasangan bangunan, jalan, taman, dan fasilitas lainnya.
- Keterangan Lokasi: Site plan memberikan informasi mengenai lokasi dan kondisi lingkungan sekitar situs, seperti posisi bangunan tetangga, jalan dan jembatan, dan sungai.
- Proses Pembuatan: Site plan dapat digunakan sebagai panduan bagi para pekerja untuk memahami kondisi dan perencanaan pembuatan.
- Pemantauan Proyek: Site plan dapat digunakan sebagai alat pemantauan bagi pelaksana proyek untuk memastikan bahwa kondisi dan perencanaan sesuai dengan site plan.
- Analisis Lingkungan: Site plan dapat membantu dalam analisis lingkungan seperti evaluasi dampak lingkungan dan manajemen resiko.
- Komunikasi dan Koordinasi: Site plan mempermudah komunikasi dan koordinasi antara tim proyek dan stakeholder lainnya, seperti pemilik tanah, pemerintah, dan masyarakat sekitar.
Dengan memiliki site plan, para pembuat keputusan dapat memahami kondisi dan situasi sebuah situs sebelum melakukan perencanaan dan pembuatan proyek. Site plan juga mempermudah proses komunikasi dan koordinasi antara tim proyek dan stakeholder lainnya.
Apa Itu Cluster Plan?
Cluster plan adalah suatu metode perencanaan lingkungan yang digunakan untuk membagi sebuah wilayah atau kawasan menjadi beberapa bagian atau cluster yang memiliki karakteristik spasial dan fungsional tertentu. Cluster plan digunakan untuk mengatur dan mengatasi permasalahan spasial dan lingkungan dalam kawasan yang terbatas, seperti permasalahan aksesibilitas, ketersediaan fasilitas, dan masalah lingkungan.
Cluster plan dapat mencakup berbagai aspek, seperti perencanaan wilayah, perencanaan transportasi, dan perencanaan lingkungan. Tujuan dari cluster plan adalah untuk memastikan bahwa sebuah kawasan memiliki kualitas hidup yang baik bagi penduduk dan pengunjung, dan juga memastikan bahwa kawasan tersebut dikembangkan dengan bijak dan efisien.
Cluster plan juga dapat digunakan untuk memperkuat ekonomi dan memperluas aksesibilitas bagi wilayah tersebut, seperti dengan memperluas aksesibilitas transportasi, meningkatkan aksesibilitas fasilitas publik, dan memperluas aksesibilitas ekonomi. Dengan demikian, cluster plan dapat membantu memperbaiki kualitas hidup dan memperkuat ekonomi wilayah.
Apa Saja Isi MasterPlan ?
Master plan adalah suatu dokumen perencanaan jangka panjang yang mencakup strategi dan arahan pembangunan untuk suatu wilayah, kota, atau negara. Berikut adalah beberapa hal yang biasanya tercakup dalam suatu master plan:
- Struktur Ruang: Struktur ruang mencakup pola perencanaan dan pembangunan, termasuk pembagian wilayah menjadi beberapa bagian seperti perumahan, industri, dan komersial.
- Sistem Transportasi: Sistem transportasi mencakup arahan perencanaan dan pembangunan jalan, rel kereta, dan transportasi umum lainnya.
- Fasilitas Publik: Fasilitas publik meliputi fasilitas umum seperti taman, lapangan terbang, dan perpustakaan, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan.
- Lingkungan: Master plan juga mencakup arahan perencanaan dan pembangunan lingkungan, termasuk tata guna lahan, pengelolaan air dan limbah, dan konservasi alam.
- Ekonomi: Master plan juga mencakup arahan perencanaan dan pembangunan ekonomi, termasuk strategi pembangunan industri dan perdagangan.
- Sosial dan Kultural: Master plan juga mencakup arahan perencanaan dan pembangunan sosial dan budaya, termasuk perencanaan kawasan perumahan dan fasilitas sosial.
- Infrastruktur: Infrastruktur mencakup jaringan air, listrik, dan telekomunikasi, serta fasilitas penunjang lainnya seperti sekolah dan rumah sakit.
- Pemantauan dan Evaluasi: Master plan juga mencakup sistem pemantauan dan evaluasi untuk memastikan bahwa implementasi master plan berjalan sesuai dengan rencana.
Master plan membantu pemerintah dan para pembuat keputusan dalam memahami situasi dan kondisi sebuah wilayah dan menentukan arahan pembangunan jangka panjang. Master plan juga mempermudah koordinasi dan komunikasi antara berbagai pihak dan memastikan bahwa pembangunan berlangsung secara bijak dan efisien.
Bagi anda yang belum memiliki peta topografi lahan yang akan di buatkan siteplan, bisa menggunakan jasa survey topografi dari kami.
Harga Jasa pengukuran Topografi Mulai IDR 400,-/m2
Harga Jasa Pembuatan siteplan Mulai IDR 8.000.000,-/siteplan
[smart_post_show id=”1269″]